Tuesday, June 28, 2005

Sayur Oyong


Description:
Tadi siang beli makanan ke warung deket kantor. Ternyata menu sayurnya adalah SAYUR OYONG. Wah kalo inget sayur Oyong jadi inget Ibunya Papaku, alias nenekku (kita manggil beliau IBU). Alm. Ibu doyan banget Sayur Oyong. Walhasil, beberapa saat setelah Ibu menginggal, Mama mengindari masakan Sayur Oyong karena Papa yang deket banget sama Ibu selalu sedih kalo ada masakan Sayur Oyong, inget Ibu, dan jadi gak terlalu nafsu makan.

Nah tadi aku makan Sayur Oyong, jadi inget Ibu juga. Setiap inget orang yang sudah gak ada, aku baca Al-Fatihah, alhamdulillah setelah lihat Sayur Oyong aku baca Aal-Fatihah buat Ibu.

Td browsing oyong, dapet deh gambar dan nama2 lainnya :

Luffa Angled (Luffa acutangula) --> nama latinnya kali ya...
Also known as:
angled luffa, Chinese okra, dish cloth gourd, ridged gourd, sponge gourd, vegetable gourd
China: cee gwa, si gua, tsee gwa , ling chiao si qua, sze kwa, you lin si gua
India: jhingta tori, kalitori, torai
Indonesia: ewes, gambas, hoyong, jingi, ketala manis, oyong, petola
Japan: ito uri, tokado hechima
Malaysia: ketola, petola sagi, petola segi
Philippines: cabatiti, patola, patola tagalog
Sri Lanka: veta kola
Thailand: boap liam
Vietnam: muop huong, muop khia

Ketemu juga khasiat Oyong :

Sayur Oyong sering dimanfaatkan untuk mengatasi panas dalam. Sayur Oyong mengandung beberapa zat kimia, seperti saponin triterpen, luffein, citruline, dan cucurbitacin. Getahnya mengandung saponin, lendir, lemak, protein, vitamin B, dan vitamin C. Kandungan kimia juga terdapat pada biji, bunga, serat sabut, daun, dan batang blustru.

Daunnya dapat dimanfaatkan sebagai obat disentri, melancarkan air seni, melancarkan haid pada wanita, obat muntah, dan penawar racun ular (di India). Di samping itu, daun mudanya dapat juga digunakan sebagai obat asma. Pada buku Obat Asli Indonesia tulisan Dr A Seno Sastroamidjojo, penggunaan blustru adalah dengan membembam (mematangkan dengan cara membenamkan dalam abu hangat - Red) daun muda, tawas, getah lemon swanggi, dan dibungkus daun pisang. Air bembaman bahan-bahan itu diminum.

Bijinya ternyata juga berkhasiat sebagai peluruh, terutama peluruh kencing, peluruh haid, dan pencahar. Sementara akar blustru rasanya manis berkhasiat melancarkan sirkulasi darah, dan menghilangkan bengkak. Khasiat yang bisa didapat dari batangnya antara lain melancarkan sirkulasi darah.

(data diambil dr bbrp website, maaf gak dicantumin, dah terlanjur ketutup, lupa catet... :D)

btw, resep di bawah sih bukan yang biasa Mama buatkan tp aku ambil dr website. Kalo Mama kayaknya gak pake tetelan, tp tetep enak, tambah bawang merah dan irisan cabai merah tanpa biji. Dimodifikasi ajah...gimana juga masaknya, oyong selalu enak dan menyegarkan.




Ingredients:
150 gr tetelan sapi potong-potong, 2 lt air, 2 siung bawang putih, cincang halus, 2 cm jahe dimemarkan, 1 buah tahu sutra potong-potong, 2 bh oyong potong-potong, 100 gr jagung manis pipil, 50 gr soun seduh sebentar, 1 sdt garam, 1/4 sdt merica bubuk, bawang goreng untuk taburan.



Directions:
Rebus tetelan hingga lunak, masukan tumis bawang putih dan jahe. Tambahkan tahu sutra, jagung, oyong, garam dan merica. Sajikan panas dengan menambah soun dan bawang goreng.